Tulisan ini khusus untuk menjawab
tantangan ODOP di pekan ke empat. Pengalaman yang paling berkesan dalam hidup.
Ada banyak pengalaman yang paling berkesan dalam hidup saya, salah satunya
adalah tulisan dengan judul seseungguhnya kita adalah saudara.
Sampai detik ini saya belum mengerti,
mengapa begitu banyak orang-orang yang mengaku islam saling menghina dan menjelek-jelekkan.
Menganggap paling benar yang sekufu dengannya dan yang berbeda dianggap
berpaling dari kebenaran.
Ada kisah yang tak mengenakan dan membuat
saya berfikir , mengapa sesama muslim saling mencela. Dua kisah bertema sama
dengan lokasi yang berbeda, intinya sama-sama tidak menyukai muslimah-muslimah
yang mengenakan tudung labu (jilbab besar).
Dari dua pengalaman yang tidak mengenakan itulah saya mencoba memahami
situasi yang terjadi.
Tidak ada manusia yang sempurna, perkataan
itulah yang paling tepat untuk menanggapi kekeliruan sebagian orang kepada muslimah-muslimah yang
mengenakan jilbab besar. Satu yang salah, semua
dianggap sama. Merata-ratakan
penilaian, karena itulah beban muslimah yang baru berhijrah semakin bertambah.
Belajar dan saling memahami, sesungguhnya
kita adalah saudara. Setiap muslim adalah sudara haram diambil nyawa, harta dan
kehormatannya. Tidak dikatakan beriman seseorang sebelum ia mencintai
saudaranya seperti ia mencintai dirinya
sendiri.
Tulisan
ini mewakili rasa dan seribu tanya, mengapa banyak caci dan cela.
Mengapa kita merasa teramat jauh berbeda, bukankah kita sama-sama menginginkan
surga. Perbedaan adalah rahmat, maka tidak perlulah kita saling menghujat
mencari pembenaran.
Belajar untuk saling mengerti, terlebih
pada mereka yang memiliki ilmu yang lebih.
Ada kisah yang tak mengenakan dan membuat
saya berfikir , mengapa sesama muslim saling mencela. Dua kisah bertema sama
dengan lokasi yang berbeda, intinya sama-sama tidak menyukai muslimah-muslimah
yang mengenakan tudung labu (jilbab besar).
Dari dua pengalaman yang tidak mengenakan itulah saya mencoba memahami
situasai terjadi.
Tidak ada manusia yang sempurna, perkataan
itulah yang paling tepat untuk menanggapi kekeliruan sebagian orang kepada muslimah-muslimah yang
mengenakan jilbab besar. Satu yang salah, semua
dianggap sama. Merata-ratakan
penilaian, karena itulah beban muslimah yang baru berhijrah semakin bertambah.
Belajar dan saling memahami, sesungguhnya
kita adalah saudara. Setiap muslim adalah sudara haram diambil nyawa, harta dan
kehormatannya. Tidak dikatakan beriman seseorang sebelum ia mencintai
saudaranya seperti ia mencintai dirinya
sendiri.
Tulisan
ini mewakili rasa dan seribu tanya, mengapa banyak caci dan cela.
Mengapa kita merasa teramat jauh berbeda, bukankah kita sama-sama menginginkan
surga. Perbedaan adalah rahmat, maka tidak perlulah kita saling menghujat
mencari pembenaran.
Belajar untuk saling mengerti, terlebih
pada mereka yang memiliki ilmu yang lebih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar