Selasa, 01 November 2016

Tentang Kita

Ya akhi, jika engkau berpikir hadirku kembali, menghidupkan rasa yang lama. Maaf ya Akhi, sungguh tidaklah demikian maksud hati ini.

Ya Akhi, tidak ku sesalkan kita pernah bersama, tidak pula ku tangisi perpisahan di antara kita. Begitulah takdir yang harus dilewati. Luka memang, tapi tidak mengapa jika kita mampu mengambil pelajaran darinya.

Ya Akhi, justru sangat ku sesalkan bila di hati kita masih terselip harapan untuk kembali bersama, berdua-duaan, bercengkrama hingga larut malam, saling memberi perhatian, saling merindukan padahal kita paham bahwa perilaku semacam itu tak dapat di benarkan.

Ya Akhi, maaf jika aku pergi tanpa pamit. Sebab rasanya tak ada alasan yang bisa ku jelaskan. Sebagimana dulunya aku datang tanpa permisi.

Senin, 31 Oktober 2016

Hati yang lelah

  اسلام عليكم
Apa kabar saudariku?
Semoga hati-hati kita masih sama seperti yang dulu.
Rindu, sungguh hati ini merindu  ya ukhti. Rindu kebersamaan, tawa, canda, celoteh dan hari-hari dimana kita berjuang, mengikis ego, saling memahami. Kita memang berbeda namun tujuan kita sama.
.
Apa kabar hati-hati kita, mungkinkah ia mulai lelah?  Atas amanah yang dibebankan. Atas perjuangan tanpa ujung.
.
Masihkah kita menjadi orang-orang pilihan.  Insan yang diberi kesempatan, lebih dari yang lain. Mengemban tanggungjawab sekaligus belajar.
.
Hati kita mungkin mulai lelah, melihat kenyataan yang tak seindah harapan.
Ingat ya ukhti,  tugas kita menasehati bukan menghakimi,  tugas kita memahamkan bukan memaksakan.
Paham tanpa paksaan, paham tanpa hinaan.
.
Dakwah sungguh tak lagi Indah jika niat kita telah berubah yang dulunya untuk Allah sekarang berubah karena untuk manusia, untuk organisasi dan kepentingan kelompok.
.
Tugas kita memperbaiki tanpa harus merusak. Jika ada yang salah hari ini, bukan manusianya yang salah. Barangkali hati-hati kita sedang kotor, sedang lelah dan niat kita mungkin telah berubah pula.
.
Sebelum memperbaiki umat, jauh lebih kita memperbaiki hati.