Rabu, 16 Maret 2016

Tanyakan pada Ayah dan Ibu

Jika suatu hari nanti kalian melihatku berdiri di depan banyak orang, ucapan selamat dan sukses mengalir bagai air. Jangan tanyakan bagaimana aku bisa meraih kuseksesan yang banyak di impikan orang. Tanyakan pada kedua orang tuaku, siang dan malam tak henti berdoa, dalam diam terus berharap agar aku, anak mereka bisa sukses, menjadi orang hebat nan membanggakan.

Tak ternilai berapa kasih sayang yang mereka berikan. Tak terhitung nominal uang yang mereka bagikan. Kucuran keringat ayah kering di badan, bekerja di bawah terik matahari, guyuran hujan ia abaikan. Kusam dan lebar sobek pakaian ibu abaikan, agar ia bisa menyisihkan uang untuk anaknya. Doa-doa yang terselip dalam bingkai harapan. Meski harus terpisah jauh, menanggung rindu mereka relakan anaknya pergi menuntut ilmu.

Ayah, Ibu maaf jika hari ini anakmu belum bisa menunaikan bakti, maaf juga anakmu belum bisa memberikan pakaian layak, rumah yang kalian impikan kala kita bercengkrama.

Ayah, Ibu maaf jika anakmu yang telah beranjak dewasa lupa bahwa bukan kalian yang mengertiku, tetapi akulah yang harus mengerti kalian. terkadang aku merengek meminta ini dan itu, aku lupa Ayah, ibu, bukan aku yang harusnya  meminta, akulah yang harus memberi kepada kalian.

Ayah, Ibu, doakan pula agar anakmu menjadi anak yang sholeha. Anak yang diijabah doanya.  Anak yang berbakti, berluhur pekerti. 

Jika kalian menemukanku dengan tepuk tangan yang bergemuruh. Tanyakan pada ayah dan ibu bagaimana aku bisa menggapai semuanya. 




9 komentar:

  1. Aku nulis sambil netesin air mata. Kebayangan perjuangan mereka.

    Di kirimin doa aja mbak, doa anak sholeha insya Allah di ijabah.

    BalasHapus
  2. Kereeeeeeeeeeeeen....
    Saya suka.. saya suka..

    BalasHapus
  3. Ah curang mbak adiba mah..bikin sedih.. kangen ortu..😢😢😢

    BalasHapus
  4. Makasih semua sudah berkunjung...
    Alhamdulillah bisa menginspirasi.

    BalasHapus