Jumat, 18 Maret 2016

Merindu Rasulullah

Ya Rasulullah...
Aku rindu padamu, rindu akhlakmu yang begitu menawan. Rindu kesederhanaan, kedermawan yang engkau contohkan. Ya Rasulullah, aku manusia yang mengaku ummatmu, namun lalai mengerjakan sunnah-sunnahmu. Ya Rasulullah, aku hidup mengejar dunia, mengabaikan akhirat begitu bangganya mengaku ummatmu. 

Ya Rasulullah...
Aku rindu cahaya di wajahmu, cahaya yang meneduhkan. Aku ummatmu sibuk mengurusi urusan duniawi. Petantang petenteng memperlihatkan pada orang bahwa pakaian yang aku kenakan syar'i, tetapi hatiku di penuhi kesombongan. 

Ya Rasulullah...
Aku rindu ingin bertemu, bertanya banyak hal. Terkadang aku bingung melihat orang-orang mengaku mencintaimu sibuk mencaci maki, merasa paling benar. Menfatwa ini haram, itu haram semudah mengeluarkan pendapat. Di sudut sana melarang, di sudut sini membolehkan setelah itu saling menyalahkan, mereka mengaku mencintaimu Ya Rasulullah, tetapi perkataan mereka mulukai hati.

Ya Rasulullah...
Aku merindukanmu, merindu kebaikan yang engkau tebarkan. Engkau tidak pernah mencaci, tidak pernah menghina perkataamu penuh hikmah bahkan pada yang selalu berbuat jahat. Keikhlasan tergambar jelas dalam sirah, engkau begitu mulia.

Ya Rasulullah...
Aku ummatmu, berharap syafaatmu di akhirat kelak. Aku merindukanmu Ya Rasulullah. 


7 komentar: