Jiwa-jiwa Qarun...
"Itu karena mereka tidak bisa melihat peluang, saya juga dulu tapi lihat sekarang, apa yang tidak ada, rumah mewah, mobil, istri yang cantik anak yang banyak, penghasilan di atas rata-rata. Ini semua karena kerja keras saya."
Jiwa-jiwa Qarun...
Seperti itulah Qarun, mengakui bahwa semua yang ia miliki murni karena usahanya. Kesombongannya menjadikan Allah murka.
Mungkin sebagian dari kita termasuk saya juga, tanpa di sadari menabur benih kesombongan di dalam hati. Tak sekaya Qarun tapi sombongnya setara Qarun.
Jiwa-jiwa Qarun...
Apapun yang kita dapatkan hari, karena Allah Maha Pemurah, Pemberi rezeki bukan semata-mata karena kita pekerja keras, Allah yang berkehendak sekalipun kerja siang malam, banting tulang, jungkir balik kalau Allah belum menghendaki, tidak akan ada yang berubah.
Tetaplah meghargai orang yang lagi berusaha, bersyukur dan menyadari bahwa semua kita dapatkan adalah bentuk kemurahan Allah.
Kerja keras, berhasil tapi semua hanya pinjaman. Sukses semoga tidak menjadikan kita lupa apa yang kita miliki hanya titipan. Semakin banyak yang dititip semakin besar pula pertanggunjawabannya.
Tanpa di sadari, perlahan namun pasti, sedikit lalu membukit jiwa-jiwa Qarun bersemai dihati. Jiwa yang sombong nan angkuh, mengkilap menyilaukan mata, melukai hati-hati mereka yang papah. "Ini semua karena usahaku" pernah mendengarnya, atau mungkin kita sering berucap demikian. Terkadang kita lupa, apa yang kita dapatkan bukan semata-mata karena kerja keras, bukan jua karena kita pandai dan lihai dalam berbagai macam usaha. Pernah melihat orang yang tidak pernah kaya, meski bekerja keras mengais rezeki ketika sebagian orang masih terlelap? Meski sekuat apapun usaha yang mereka lakukan, masih saja tidur di tempat kumuh, berpakaian lusuh. Apakah usaha mereka belum maksimal, ataukah mereka kurang cerdas untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah?
"Itu karena mereka tidak bisa melihat peluang, saya juga dulu tapi lihat sekarang, apa yang tidak ada, rumah mewah, mobil, istri yang cantik anak yang banyak, penghasilan di atas rata-rata. Ini semua karena kerja keras saya."
Jiwa-jiwa Qarun...
Seperti itulah Qarun, mengakui bahwa semua yang ia miliki murni karena usahanya. Kesombongannya menjadikan Allah murka.
Mungkin sebagian dari kita termasuk saya juga, tanpa di sadari menabur benih kesombongan di dalam hati. Tak sekaya Qarun tapi sombongnya setara Qarun.
Jiwa-jiwa Qarun...
Apapun yang kita dapatkan hari, karena Allah Maha Pemurah, Pemberi rezeki bukan semata-mata karena kita pekerja keras, Allah yang berkehendak sekalipun kerja siang malam, banting tulang, jungkir balik kalau Allah belum menghendaki, tidak akan ada yang berubah.
Tetaplah meghargai orang yang lagi berusaha, bersyukur dan menyadari bahwa semua kita dapatkan adalah bentuk kemurahan Allah.
Kerja keras, berhasil tapi semua hanya pinjaman. Sukses semoga tidak menjadikan kita lupa apa yang kita miliki hanya titipan. Semakin banyak yang dititip semakin besar pula pertanggunjawabannya.
Mudah-mudahan kita semua dilindungi dr jiwa seperi Qorun, aamiin
BalasHapusMudah-mudahan kita semua dilindungi dr jiwa seperi Qorun, aamiin
BalasHapusAamiin...
BalasHapusYa...semoga kesuksesan tak menyombongkan dada kita.
BalasHapusJiwa yang menomorsatukan harta ngeri
BalasHapusmengamiinkan doa mbak lisa
BalasHapusNa'udzubillah ... Ngeri oii ... Jgn smpai bernasib seperti Qarun...
BalasHapusBersyukur, bersabar, qana'ah, tawakal.
BalasHapusSemoga terhindar dari jiwa seperti qarun...
Terima kasih sudah diingatkan lewat tulisan ini mbak..
BalasHapusAmin ..
BalasHapus