Topeng Pemberian Allah...
Sebagai manusia kita tidak pernah luput dari kesalahan,
khilaf yang di sengaja. Jika diibaratkan pakaian yang ditumpuk, dosa telah
menggunung. Lalai, pura-pura tidak menyadari apa yang sedang di perbuat. Allah
Maha Tahu, tidak ada yang kemudian luput dari pandangan-Nya. Kita merasa semua
baik-baik saja, toh selama ini orang-orang masih saja memuji, menyanjung. Sepertinya
kita memang tidak memilik dosa, kalau saja dosa itu ibarat belatung, maka tiap
hari akan ada saja belatung yang kita keluarkan.
Jika kita jalan-jalan menyusuri
kota atau menonton teve kita banyak menemukan wanita-wanita dengan bangga
mempertontonkan aurat, bangga dengan pakaian minim. Seakan semua sah-sah saja,
mengajarkan bahwa inilah pakaian wanita zaman ini. Saya merasa sedih, mengapa
wanita di jadikan barang dagangan, di perjual belikan auratnya. Dan yang
membuat saya lebih sedih lagi, ketika wanita rela menjual auratnya dengan
iming-iming popularitas.
Topeng Pemberian Allah...
Bukannkah saya lebih banyak dosanya,
dari wanita-wanita yang mengumbar aurat-aurat itu. Orang-orang hanya melihat
apa yang tampak, tapi mereka tidak mengetahui siapa saya yang sebenarnya. Pujian dan sanjungan yang saya dapatakan,
karena Allah menutupi semua kesalahan, aib-aib saya yang bejibun. Karena Allah
menghalau pandangan orang-orang dari dosa yang saya perbuat. Saya mengenakan topeng pemberian Allah,
topeng yang menutupi semua aib-aib saya.
Apalah arti pujian dan sanjungan
manusia, jika sebenarnya yang terlihat hanyalah topeng pemberian Allah.
Jadi merenung, ingat akan deretan dosa-dosa...
BalasHapus